ini salah satu novel pertama yang aku baca, yang pengarangnya
Darwis Tere Liye,
beliau, kalau nulis novel itu, top deh :-bd *emot di ym :D
emang sih, agak galau gitu, tapi makna yang terkandung
dalem banget, sampe sampe waktu ngbaca novel ini nih
ikutan terharu, seriusan deh..
emang dari judul, udah indah banget "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin"
jika dinalar, emang ga mungkin daun yang udah jatuh,
ga memiliki hak untuk membenci si itu angin.
namun jika daun bisa memilih,
di sisi daun
dia bakalan bertanya, kenapa daun yang telah memiliki suatu kedudukan
kedudukan di atas pohon, yang baginya telah nyaman, harus menerima bahwa
angin membuatnya jatuh,
di sisi angin
memang aku tidak berhak untuk membuatmu jatuh ke bawah
wahai daun, namun ada saat dimana sesuatu tidak memerlukan alasan
alasan yang mengakibatkan engkau jatuh, karena semua ada waktunya
bukan sekedar kebetulan belaka, semua telah ditakdirkan, diskenariokan
percayalah, suatu yang baik akan terjadi apapun itu.
untuk daun yang jatuh
mungkin akan lebih bermanfaat jika engkau ada di bawah
dapat menjadikanmu pupuk kompos, yang berguna bagi para petani misalnya
ataupun sekedar, beberapa dari kalian menutupi tanah
dan di atasnya kalian diinjak-injak oleh orang-orang
ataupun diduduki, entah mungkin itu memang yang terbaik
hanya selalu bersyukur, atas semua yang terjadi
untuk angin
engkau tidak jahat, namun terkadang memang tidak memiliki pilihan
angin adalah udara bergerak bukan?
udara memberikan kehidupan, dan engkau ikut menyebarkan kehidupan itu
selalu berpikir positif atas yang telah terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar