Sabtu, 15 Oktober 2011

Cinta, . . . (part3)

Cinta itu tidak bisa dipuja secara mutlak dan tidak bisa dicela secara mutlak pula. Cinta bisa dipuja dan dicela menurut pertimbangan kaitannya. Sebab kehendak tergantung kepada apa yang dikehendaki, cinta tergantung kepada apa yang dicintai. Selagi apa yang dicintai termasuk sesuatu yang layak dicintai atau sebagai sarana untuk menghantarkan kepada apa yang layak dicintai, maka cintanya yang berlebihan-lebihan tidak akan dicela dan bahkan dipuji. kebaikan keadaan orang yang mencintai juga tergantung kepada kekuatannya cintanya.

Maka dari itu kebaikan hamba yang paling besar ialah jika dia mengalihkan semua kekuatan cintanya kepada Allah semata, sehingga ia mencintai Allah dengan segenap hati, ruh dan raganya.

********************************

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

”Ada tiga perkara yang apabila terdapat pada diri seseorang, maka dia akan mendapatkan manisnya iman. Yaitu, dia lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada selain keduanya. Dia mencintai seseorang dan dia tidak mencintainya melainkan karena Allah. Dia enggan kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya dari kekufuran itu, sebagaimana dia enggan untuk dilemparkan ke dalam neraka”

(HR. Bukhari dan Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar