Selasa, 20 September 2011

Media Massa

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.

Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu.

Jenis-jenis media massa

Media massa tradisional 

Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan sebagai berikut: surat kabar, majalah, radio, film (layar lebar). Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:
  1. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan
  2. Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu.
  3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka terima.
  4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.

Media massa modern

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon seluler. Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri seperti:
  1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau internet misalnya)
  2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual
  3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu
  4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam
  5. Penerima yang menentukan waktu interaksi

Pengaruh media massa pada budaya

Menurut Karl Erik Rosengren pengaruh media cukup kompleks, dampak bisa dilihat dari:
  1. skala kecil (individu) dan luas (masyarakat)
  2. kecepatannya, yaitu cepat (dalam hitungan jam dan hari) dan lambat (puluhan tahun/ abad) dampak itu terjadi.
Pengaruh media bisa ditelusuri dari fungsi komunikasi massa, Harold Laswell pada artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model sederhana yang sering dikutip untuk model komunikasi hingga sekarang, yaitu :
  1. Siapa (who)
  2. Pesannya apa (says what)
  3. Saluran yang digunakan (in what channel)
  4. Kepada siapa (to whom)
  5. Apa dampaknya (with what effect)
Model ini adalah garis besar dari elemen-elemen dasar komunikasi. Dari model tersebut, Laswell mengidentifikasi tiga dari keempat fungsi media.

Fungsi-fungsi media massa pada budaya

  1. Fungsi pengawasan (surveillance), penyediaan informasi tentang lingkungan.
  2. Fungsi penghubungan (correlation), dimana terjadi penyajian pilihan solusi untuk suatu masalah.
  3. Fungsi pentransferan budaya (transmission), adanya sosialisasi dan pendidikan.
  4. Fungsi hiburan (entertainment) yang diperkenalkan oleh Charles Wright yang mengembangkan model Laswell dengan memperkenalkan model dua belas kategori dan daftar fungsi. Pada model ini Charles Wright menambahkan fungsi hiburan. Wright juga membedakan antara fungsi positif (fungsi) dan fungsi negatif (disfungsi).

Pengaruh media massa pada pribadi

Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan pemirsanya terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari [1]
  • Pertama, media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, dari sini pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah layak, atau apakah ia telah memenuhi standar itu - dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang pemirsa lihat dari media.
  • Kedua, penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi memengaruhi apa yang pemirsanya inginkan, sebagai contoh media mengilustrasikan kehidupan keluarga ideal, dan pemirsanya mulai membandingkan dan membicarakan kehidupan keluarga tersebut, dimana kehidupan keluarga ilustrasi itu terlihat begitu sempurna sehingga kesalahan mereka menjadi menu pembicaraan sehari-hari pemirsanya, atau mereka mulai menertawakan prilaku tokoh yang aneh dan hal-hal kecil yang terjadi pada tokoh tersebut.
  • Ketiga, media visual dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya akan kepribadian yang lebih baik, pintar, cantik/ tampan, dan kuat. Contohnya anak-anak kecil dengan cepat mengidentifikasikan mereka sebagai penyihir seperti Harry Potter, atau putri raja seperti tokoh Disney. Bagi pemirsa dewasa, proses pengidolaaan ini terjadi dengan lebih halus, mungkin remaja ABG akan meniru gaya bicara idola mereka, meniru cara mereka berpakaian. Sementara untuk orang dewasa mereka mengkomunikasikan gambar yang mereka lihat dengan gambaran yang mereka inginkan untuk mereka secara lebih halus. Mungkin saat kita menyisir rambut kita dengan cara tertentu kita melihat diri kita mirip "gaya rambut lupus", atau menggunakan kacamata ala "Catatan si Boy".
  • Keempat, bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya berhenti sebagai penonton atau pendengar, mereka juga menjadi "penentu", dimana mereka menentukan arah media populer saat mereka berekspresi dan mengemukakan pendapatnya.
Penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi mendukung pemirsanya menjadi lebih baik atau mengempiskan kepercayaan dirinya. Media bisa membuat pemirsanya merasa senang akan diri mereka, merasa cukup, atau merasa rendah dari yang lain .

 diambil dari Wikipedia Ensiklopedia Bebas

 


 

Senin, 19 September 2011

Kumpulan kata-kata mutiara

1. Tegas akan diri sendiri, membuang semua pikiran negatif dan melakukan sesuatu yang terbaik, hasil diserahkan kepada Tuhan YME, sebagai makhluk ciptaan-Nya kita wajib berusaha sekuat tenaga untuk mendapat ridla dari-Nya, dan yang terakhir berserah diri kepada-Nya, jangan sampai kegelisahan menghinggapi kehidupan kita, karena sesungguhnya kegelisahan adalah milik mereka yang putus asa.

2. Jika Tuhan menciptakan pelangi untuk menghiasi langit, sehingga membuat kita sadar akan kuasa-Nya, maka Dya menciptakan sahabat untuk menghiasi kehidupan kita.

3. Terkadang, sesuatu yang kita inginkan, tidak bisa kita dapatkan apalagi dengan egoisnya kita miliki, namun berkat kebesaran-Nya kita masih bersyukur atas nikmat yang diberikan atas kita, dan yakinkanlah hal yang terbaik bagi kita ditetapkan oleh-Nya. 

4. Sahabat bukan tentang siapa lama yang telah mengenal, namun tentang siapa yang hadir dalam kehidupan dan tetap ada kapanpun dan dimanapun, serta bagaimanapun keadaan kita.

5. Sesulit apapun kesulitan yang datang di dalam kehidupan kita, maka hadapilah, jangan menghindari suatu masalah karena efek yang ditimbulkan akan semakin parah. Selain itu, "jangan menyelesaikan masalah dengan masalah" #kata-kata dari teman aku, Emunda P.P dan Aulia Kurnia

Minggu, 18 September 2011

Tutorial Java Programming 1 with Netbeans

1. Variables











2. Getting User Input











3. Building Basic Calculator














4. Math Operators














5. Increment Operators










6. Logical Operators










7. Switch Statement










8. While Loop










9. Using Multiple Classes














10. Nested if













11. Else if














12. for Loops














13. do while Loops

Kamis, 15 September 2011

Bubble 01




Public Class Form1
    Dim T As String
    Dim AR(), N As Integer

    Sub BUBBLE01()
        Dim X, Y, C As Byte
        For X = 1 To N - 1
            For Y = 1 To N - X
                If AR(Y) > AR(Y + 1) Then
                    C = AR(Y)
                    AR(Y) = AR(Y + 1)
                    AR(Y + 1) = C
                End If

            Next
        Next
    End Sub

    Private Sub TextBox2_KeyPress(ByVal sender As Object, _
    ByVal e As System.Windows.Forms.KeyPressEventArgs) _
    Handles TextBox2.KeyPress
        Dim R As Integer
        If e.KeyChar = Chr(13) Then
            N = Val(TextBox2.Text)
            ReDim AR(N)
            T = ""
            For I As Byte = 1 To N
                R = Int(Rnd() * 99) + 100
                AR(I) = R
                T += Trim(Str(R)) & "  "
            Next
            TextBox1.Text = T
        End If
    End Sub

    Private Sub Button2_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Button2.Click
        BUBBLE01()
        T = ""
        For X = 1 To N
            T += Trim(Str(AR(X))) & "  "
        Next
        TextBox1.Text = T
    End Sub

    Private Sub Form1_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load

    End Sub
End Class
 


Minggu, 04 September 2011

Tersesat itu Nikmat

Semua orang pasti pernah tersesat ketika tengah berjalan-jalan. Walau bikin jengkel, ternyata tersesat dapat menjadi sebuah pengalaman yang mengesankan. Sebuah kanal televisi asing yang menyiarkan beragam program petualangan bahkan menjadikan hal ini sebagai motto mereka.

Mereka yang berjalan-jalan murah alias backpacking biasanya sering tersesat. Maklum, para pelancong jenis ini tidak terikat program acara apa pun (berkebalikan dengan wisatawan yang menggunakan jasa pemandu). Tak heran, mereka sering kehilangan arah, terutama di tempat-tempat asing yang bahasa setempatnya tak dimengerti.

Pengalaman lebih berkesan

Banyak orang yang merasa jengkel bahkan takut ketika mereka tersesat di tempat yang asing (baik sepi maupun ramai). Tetapi sebenarnya, ketika telah menemukan jalan kembali, kita justru mendapatkan pengalaman baru yang mengesankan. Dan pengalaman itu bisa jadi cerita menarik untuk dibagikan kepada teman, saat kita pulang.

Jadi, jangan jengkel atau takut bila tersesat. Anggap saja Anda sedang menikmati pengalaman baru yang lebih berkesan.

Menemukan tempat menarik


Ketika tersesat, kita mungkin menemukan tempat menarik, yang baru, yang belum tertulis di buku panduan wisata. Misalnya saja, di Phuket, Thailand, ada pantai Patong, Kata, atau Karon yang jauh dari keramaian pantai besar. Bisa saja tempat baru itu lebih indah, romantis, dan alami.

Bila tersesat di Penang, Malaysia, misalnya, kita bisa saja menemukan tempat makanan baru — yang menyajikan makanan khas Penang dengan harga ramah di kantong. Di Bali pun kita dapat menjumpai lokasi terpencil dengan alam yang tidak kalah indahnya dengan tempat-tempat wisata yang lebih terkenal.

Dengan demikian, Anda akan dapat merekomendasikan pada rekan-rekan tentang tempat-tempat menarik tersebut. Tersesat tidak ada salahnya, bukan?

Bertemu wisatawan lain


Bila Anda bertemu dengan wisatawan lain dalam sebuah tur, itu sudah biasa. Tetapi jika Anda bertemu mereka dalam kondisi tak terencana, tentu akan lebih berkesan dan biasanya berlanjut ke pertemanan dalam jangka waktu lama. Nah, kawan baru Anda dapat memberikan rekomendasi dan kiat-kiat jalan-jalan yang berguna bagi Anda.

Bagi Anda yang belum terbiasa pergi ke tempat-tempat asing, berikut ini ada beberapa jurus murah-meriah yang dapat Anda lakukan untuk meminimalkan kemungkinan tersesat:

1. Bila Anda mengunjungi sebuah tempat untuk pertama kali, tidak ada salahnya Anda menyiapkan buku panduan wisata baik dari seri yang umum digunakan, misalnya Lonely Planet atau Frommer's maupun brosur wisata lain yang bisa Anda dapatkan secara gratis di tempat-tempat umum.

2. Ada baiknya Anda menyediakan peta daerah wisata tersebut sebagai persiapan. Anda bisa mengunduh peta dari Internet atau mengambil peta gratis yang tersedia di beberapa bandara internasional. Jangan lupa ambil juga brosur-brosur wisata yang disediakan secara cuma-cuma.

3. Zaman sekarang, hampir semua telepon seluler memiliki fasilitas global positioning system atau GPS. Tentu hal ini berguna bila Anda tersesat di tempat terpencil dan tidak ada orang untuk bertanya. Semoga saja baterai telepon Anda cukup untuk mengoperasikan GPS hingga Anda menemukan jalan pulang!